Bersyukur Itu Mudah
Syukur (n). Rasa terimakasih kepada Allah.
Begitu mudahnya kita bersyukur dengan mengucapkan kalimat hamdalah.
Namun untuk menjadi ikhlas dari hati terkadang memang itu yang sulit. Niat kita
bersyukur, tetapi masih saja dalam hati ingin mendapatkan yang lebih dari apa
yang telah kita miliki sekarang.
Bersyukur merupakan memahami arti kata “cukup”, bukan mengeluh
karena tidak cukup. Kita perlu melihat ke atas (orang yang mempunyai apapun
yang mana itu lebih dari kita) untuk kita jadikan motivasi, juga kita
dianjurkan melihat ke bawah (orang yang tidak lebih beruntung dari kita) untuk
dijadikan renungan dan tolak ukur kita supaya kita lebih bisa bersyukur.
Sedikit cerita, saya pernah sholat diimami oleh teman kuliah saya
yang tuna netra, namun subhanallah suaranya begitu indah, mahir membaca
Alqur’an, juga begitu ramah.
Saya pun punya teman yang tuna rungu, bahkan ia begitu cerdas menangkap materi kuliah. Lagi lagi, kuucap subhanallah.
Saya pun punya teman yang tuna rungu, bahkan ia begitu cerdas menangkap materi kuliah. Lagi lagi, kuucap subhanallah.
Ketika kita melihat siapapun yang kurang beruntung, apakah hati
kita tidak sedikit tersentuh, bahkan jika kita bisa mensyukuri apa yang telah
kita miliki, kita pasti menangis bahagia atas apa yang telah kita miliki
sekarang.
Jangan mudah hasud (iri atau dengki), karena sejatinya yang hasud itulah
jiwa-jiwa yang kurang bersyukur. Jika kita iri, maka kita ubah cara kita dengan
mencapai seperti dia, dengan cara yang baik. Seperti: belajar lebih giat,
bekerja keras, karena apa yang telah Allah berikan sangat tidak mungkin salah
dan itu sesuai porsi hambanya.
Fabiayyi ‘ala irabbikuma tukaddziban? Maka, nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan?
Begitulah ayat yang diulang-ulang dalam Q.S. Ar-rahman.
Alhamdulillah.
0 Comments