twitter instagram

LULU ERZED

Pict Pinterest

Tuhan memelukmu erat malam ini kekasih, bersama sentuhan hangat yang kutitipkan melalui-Nya

Aku tak pandai berkata manis, bersikap romantis, atau berkisah melankolis.
Hanya sedikit ingin menghibur jiwa yang sedang memendam tangis atas kisah yang tak sesuai coret garis.
Selamat malam wahai jiwa yang terpatahkan? Eh bukan. Maksud aku bukan terpatahkan retak hatinya, bertepuk sebelah tangan, atau cinta tak sampai.
Kekasih yang ku maksudkan di awal tadi adalah jiwa ini sendiri. Jiwa raga yang seharusnya selalu kita kasihi dan sayangi.
Tuhan memelukmu erat, kasih.
Jangan retak apalagi sampai patah, hanya sebab harapmu belum sampai. 
Tuhan lebih tau mana yang terbaik untukmu.
Kasih,
Mungkin Tuhan hanya ingin menjagamu dari sesuatu yang tidak kau tahu selanjutnya.
Mungkin Tuhan ingin menunjukkanmu jalan lain yang lebih benar.
Mungkin Tuhan siapkan satu kisah yang lebih indah dari harapmu yang tak sampai itu.
Mungkin.
Sebab manusia hidup selalu beriringan dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Ketetapan dan kepastian selalu ada di tangan-Nya.
Sedikit bersabar lagi kasih, tenangkan.
Semoga harap terwujud dan pastikan hatimu baik-baik saja.


(Disampaikan oleh aku kepada sisi lain dari aku)

Hari pertama.
Terimakasih telah memberiku senyum di awal agustus ke-dua puluh. Terimakasih kalian semua telah menjadi teman baik hingga saat ini.

Hari kedua.
Pagi di hari kedua bulan agustus ini cukup mengajarkanku arti berharga sebuah keluarga. Tak hanya kasih sayang Ibu, begitupun Ayah, kasihnya selalu sepanjang masa. Kasih sayang mereka sama, yang dengan tulus ikhlas memberikan cinta. Padaku, yang sampai saat nanti tetap menjadi buat hati kecilnya.

Hari ketiga.
Paginya hari itu begitu dingin. Hingga kuputuskan menarik selimut kembali sampai menjelang siang. Terbangunku karena mimpi dan realita yang akhirnya menyadarkanku bahwa "jalan terbaik selalu Yang Maha Tau lah pemutusnya".

Hari keempat.
Sedikit berkisah tentang pertemanan dan persahabatan. Beruntung, selama dua puluh tahun ini aku selalu dikelilingi oleh teman-teman baik, yang selalu memberiku support, dan selalu mendengar ocehanku. Terimakasih kepada kalian yang telah bersedia menjadi teman baikku pada masanya.

Hari kelima.
Nikmat sehat manakah yang kau dustakan? Benar, kesehatan adalah nikmat ternikmat yang diberikan kepada hamba-Nya. Tanpa kesehatan kita tidak akan bisa menjalani hidup yang sesempurna ini.

Hari keenam.
Kisah tertulis dalam judul lain.

Hari ketujuh.
Terimakasih kepada semua atas do'a yang telah kalian panjatkan di agustus ke-duapuluh ini dan ku amini atas apa yang kalian semogakan. Semoga do'a baik kembali kepada kalian semua. Amin.

Cheers, Luluerzed

Sudah siap menjadi pribadi yang lebih baik?

Hai, Lulu.
Apa kabar kamu di agustus ke-dua puluh ini?
Apa sesuatu bermanfaat yang sudah kamu lakukan buat sekitar?
Sudahkah ada?
Bukankah motto hidupmu selalu ingin menjadi orang yang bermanfaat?

Bagaimana dengan mimpi-mimpi mu yang pernah kau dambakan dulu? Nyatanya kau biarkan tenggelam begitu saja.
Sudahkah kau buktikan pada orangtuamu kalau kamu sudah dewasa?
Sudahkah kau berhasil membahagiakan mereka?

Hai, Lulu 2018.
1998-2018 bukan perjalanan singkat untuk kau siakan. Berapa banyak waktumu yang terbuang untuk ketidakbermanfaatan?

Maaf Lulu, bukan ku salahkan dirimu. Bukan niatku pula untuk memojokkanmu atau menamparmu pada hari ini.
Aku tidak tahu, kau sedang bahagia atau sedang bersedih di angka ini.

Jika kau sedang bersedih karena pertanyaanku tadi padamu, maafkan. Karena aku hanya ingin menyadarkanmu dari zona nyaman di hari-harimu saat ini.

Ucapkan pada mereka yang selalu menemani dan mendukung hari-harimu. Sudah bukan saatnya lagi ucapan selamat ulang tahun itu kau tunggu dan kau banggakan.
Tapi berbaliklah, ucapkan terimakasih kepada orangtua, sahabat, teman baik, dan orang-orang baik di sekelilingmu.

With love,
Lulu dari sisi lain.

Per.ca.ya (v) Mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar adanya atau nyata.

Kepercayaan datang dari keyakinan. Tanpa kita yakin, rasa percaya tidak akan muncul dari lubuk hati terdalam.

Bagiku, harga sebuah kepercayaan adalah sangat mahal.
Mengapa mahal? Karena kepercayaan orang pada kita tidak semata-mata hanya permainan. Biasanya, kepercayaan akan datang apabila kita telah memberikan bukti terbaik pada sasaran. Dan yang terbaik akan sulit didapat tanpa ada perjuangan.

Misalkan, kepercayaan orang tua kepada anak.
Kita telah diberi kepercayaan untuk menempuh pendidikan dengan tinggal jauh dari rumah. Tapi ternyata di asrama/kos/kontrakan kita malah tidak belajar dan hanya main-main saja. Apabila suatu saat orang tua tau, bagaimana perasaan mereka? Sangat sedih bukan?

Misalkan juga, kepercayaan kekasih kepada pasangannya.
Saat jauh, saat hati tak bertemu dalam tatap wajah. Selalu ada curiga, was-was, takut, beberapa perasaan tersebut sering ada. Namun, itu hanya membuat rasa kepercayaan kita pada pasangan semakin surut. Padahal pasangan kita di sana memang sedang benar-benar menjaga hatinya.
Kemudian, terjadilah kecurigaan yang menimbulkan kesalahpahaman akibat tidak adanya kepercayaan.

Begitupun dengan teman, sahabat, client atau siapa saja yang berhubungan dengan kita yang membutuhkan kekuatan kepercayaan.

Kawan, harga sebuah kepercayaan memang sangat mahal.
Jaga kepercayaan orang lain terhadapmu, dan percayalah kepada orang yang sedang memberikan yang terbaik padamu.

Believe!

Newer Posts
Older Posts

ABOUT ME

Nama lengkap sesuai akta lahirku, Lu'lu'il Maknun.
Mereka kerapa menyapaku, Lulu Erzed.
Kalian bisa menemukanku dimana saja.
Aku juga bisa menjadi siapa saja.

FOLLOW ME

Labels

Cerpen Cuitan Diary Mutiara perempuan pesantren Puisi Review Buku Tips

recent posts

Blog Archive

  • Januari (1)
  • Agustus (1)
  • Mei (1)
  • Desember (2)
  • Oktober (1)
  • Juli (4)
  • Mei (2)
  • Maret (5)
  • Januari (1)
  • Desember (1)
  • November (1)
  • September (1)
  • Agustus (4)
  • Juli (1)
  • Desember (1)

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates